Minggu, 31 Januari 2016

konstruksi TC



Konstruksi dan cara kerja torque converter
1.                  Pendahuluan
Power train pada sebuah truck caterpillar berfungsi sebagai pemindah tenaga dari engine ke roda. Tenaga yang di hasilkan oleh engine akan di terima oleh torque converter. Oleh torque converter, torsi akan dilipatgandakan tergantung kondisi beban. Jika beban berat torsi yang di hasilkan besar tetapi dengan kecepatan putar yang rendah.  Sebaliknya jika beban ringan torsi tidak digandakan , sehingga kecepatan puter mendekati kecepatan engine. Untuk beban yang sangat ringan dimana sudah tidak diperlukan lagi torque converter, maka digunakan lockup clutch untuk mengubah dari converter drive menjadi direct drive.
Dari torque converter, tenaga di teruskan ke transmisi ICM dengan melalui universal joint, drive shaft dan transfer gear. Oleh transmisi tingkat kecepatan dapaat di pilih sesuai beban dan kondisi jalan. Selanjutnya kecepatan yang sudah diolah oleh transmisi diterima oleh bevel gear dan differensial.  Selain torsi digandakan lagi (dengan menurunkan putaran) differensial juga memungkinkan terjadi nya perbedaan kecepatan antara roda kanan dan roda kiri.

Putaran dari differensial di teruskan ke final drive melalui drive axle shaft. Oleh final drive putaran diturunkan lagi sehingga torsinya akan naik, jadi singkatnya, tenaga yang dihasilkan oleh engine torsinya telah dilipatgandakan oleh torque converter, transfer gear, transmisi, differensial dan final drive, sehingga kecepatan truck dapat dikendalikan dengan baik dan engine tetap dapat beroprasi pada putaran tinggi.

Komponen utama dari torque converter yang terpasang pada truck caterpillar adalah sebagai berikut.
·         Impeller berfungsi untuk menubah energi mekanis dari engine menjadi energi kinetis oli.
·         Turbine berfungsi untuk mengubah energi kinetis menjadi energi mekanis berupa putaran output shaft.
·         Stator berfungsi untuk mengarahkan oli dari turbin yang akan kembali ke impeller agar tidak menghambar kerja impeller namun bisa memperingan kerja impeller. Dengan cara inilah torsi dapat dilipatgandakan yaitu saat beban berat.
·         One way clutch berfungsi untuk memungkinkan stator bergerak dalan satu arah, searah dengan putaran turbin. Dengan cara ini keberadaan stator tidak mengganggu efisiensi torque converter, yaitu pada beban menengah.
Torque converterb yang di pasang pada truck caterpillar 785 dan 789 merupakan jenis double phase dengan lockup clutch. Gambar di atas adalah gambar penampang torque converter tersebut.
2.                Torque converter drive

Pada torque converter terdapat 2 jenis aliran fluida, yaitu aliran vortex dan aliran berputar. Jika semakin ringan, ,aliran berputar semakin cepat dan aliran vortex semakin lambat. Sebaliknya jika beban semakin berat.  Maka aliran vortex semakin cepat dan aliran berputar semakin lambat. Pada saat stall (turbin diam karena beban yang sangat berat, aliran berputar nol dan aliran vortex maksimum)
 

Untuk mempermudah dalam mempelajari cara kerjanya, kita akan melihat bentuk dan gerakan sudut-sudut dari ketiga komponen. Kita posisikan impeller di atas turbin di tengah, stator di bawah.

Gambar

Lihat gambar di atas, pada saat beban berat, turbin tidak mampu untuk melawan beban akibatnya turbin diam (speed ratio =0) seluruh oli dipantulkan oleh turbin, pantulan ini diterima oleh stator dan di arahkan kembali ke impeller dengan arah yang searah dengan putaran impeller. Hal ini akan mengakibatkan putaran impeller semakin ringan dan energi kinetis oli yang dilempar ke turbin semakin besar, energi yang diterima turbin pun semakin besar.

Apabila torque pada turbin bekum cukup untuk mengalahkan beban, maka turbin masih diam dan seluruh oli dipantulkan ke stator. Stator pun mengarahkan lemparan oli ini kembali ke impeller. Putaran impeller semakin bertambah ringan dan energi kinetis oli semakin besar. Demikian hal tersebut terjadi berulang ulang, semakin besar beban yang harus dikalahkan turbin, semakin besar pula energi kinetis yang timbul. Semakin besar energi kinetis yang timbul, semakin besar pula torque yang terjadi pada turbin.

Gambar

Jika turbin mulai mampu mengalahkan beban, maka turbin yang tadinya diam sekarang mulai berputar (0<speed ratio0,5). Meskipun turbin mulai berputar, namun beban masih relatif berat sehingga sebagian energi kinetis masih dipantulkan ke stator. Stator masih menerima gaya tersebut dari sebelah kiri dan mengarahkannya kembali ke impeller.

Gambar

Jika beban semakin ringan, putaran turbin akan naik (0,5<speed ratio<0,8). Karena ringan, maka sudut pantulan oli tersebut tidak mengenai sudu-sudu stator (karena arahnya sejajar), melainkan diteruskan saja ke impeller searah dengan putaran impeller.

Gambar

Bila beban semakin ringan, putaran turbin akan semakin bertambah (0,8 s/d 1). Karena turbin berputar cepat, lemparan oli dari impeller seakan-akan tidak mengenai sudu-sudu turbin, meainkan diteruskan ke stator. Jika stator diikat mati terhadap housing, maka stator sama sekali tidak bisa berputar. Akibatnya lemparan oli tersebut mengenai punggung dari sudu-sudu stator ke impeller berlawanan dengan putaran impeller. Setelah mencapai kecepatan sekitar 80% dari kecepatan impeller, kecepatan turbin tidak dapat naik lagi, bahkan yang terjadi adalah putaran impeller terhambat oleh pantulan oli dari stator.

Gambar

  







 

Sabtu, 04 Oktober 2014




 torque converter

Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hydrolis. Prinsip kerja dari torque converter adalah merubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetis (oil flow) dan merubahnya lagi menjadi tenaga mekanis pada shaft outputnya.

Fungsi torque converter adalah sebagai berikut:

  • Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan engine torque ke input transmisi.
  • Meningkatkan (multiflies) torque yang dibangkitkan oleh engine.
  • Meredam getaran puntir (torsional vibration) dari engine dan drive train.
  • Meratakan (smoothes) putaran engine.

Komponen utama pada torque converter:
  • Pump (impeller)
  • Turbine (runner)
  • Stator (reactor)
  • Freewheel (one way clutch)
Fungsi Pump (impeller) adalah:
Pump yang dihubungkan dengan flywheel engine melalui drive case menghasilkan energi kinetis berupa gaya sentrifugal pada oli dengan cara melempar oli yang berada didalam sudu-sudu pump kearah turbin.

Fungsi Turbin (runner) adalah:
Merubah energi kinetis dari oli yang diberikan oleh pump menjadi tenaga mekanis pada output nya.

Fungsi Stator (reactor) adalah:
Mengarahkan oli flow dari turbin kembali ke pump agar arahnya sesuai, sehingga oli yang masih mempunyai energi kinetis membantu mendorong/ memperingan kerja pump.

Fungsi Freewheel (one way clutch) adalah:
Mengarahkan putaran stator ke satu arah saja sesuai yang di inginkan dengan tujuan untuk menaikkan efisiensi dari torque coverter.
Apabila stator tidak dilengkapi freewheel, jika turbin berputar cepat hingga speed ratio nya mendekati satu, maka arah aliran oli akan berubah, sehingga oli yang keluar dari turbin akan memukul punggung sudu-sudu stator. Keadaan demikian akan mengakibatkan aliran oli menjadi tidak beraturan dan efiensi torque converter akan turun.
sistem pembakaran (combustion)
 
Pada Motor bakar, energi kimia yang terdapat pada bahan bakar diubah dulu menjadi energi termal dengan jalan pembakaran. Panas yang timbul dari hasil pembakaran selanjutnya diubah menjadi energi mekanis. Maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar (External Combustion Engine) dan motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine).

I. Motor pembakaran luar  (External Combustion Engine)
Sesuai dengan namanya, pada motor pembakaran luar, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu. Energi termal  dari hasil pembakaran bahan bakar tidak dapat langsung diubah menjadi energi mekanis, tetapi menggunakan penghantar terlebih dahulu untuk kemudian diubah menjadi energi mekanis. Contoh : untuk memasak air pada ketel uap (boiler) kemudian uap bertekanan tinggi yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin, baru timbul menjadi energi mekanis.

II. Motor pembakaran dalam
Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya : pada turbin gas, motor bakar torak.
Motor bakar torak dibagi menjadi 2 macam, yaitu motor bensin dan motor diesel.
sistem pelumasan

Sistem Pelumasan (Lubrication System)

    Sistem pelumasan adalah sistem yang berfungsi untuk melumasi komponen-komponen engine yang memerlukan pelumasan dan menyediakan oli bersih pada lokasi yang tepat di engine, agar oli yang digunakan harus dapat bertahan pada suhu yang tinggi dan waktu penggantian oli yang lebih panjang serta pemakaian oli yang lebih rendah.
  Oil adalah sebuah cairan (fluida) yang secara umum berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, menyekat, penyangga, dan mencegah karat pada suatu komponen. 
 Komponen-komponen sistem pelumasan :
  1. Oil pan
    Oil pan adalah suatu wadah penampung untuk oli engine. Oil pan juga membuang panas dari oli engine ke atmosfer dan memiliki internal baffle untuk mencegah oli teraduk-aduk. Oil pan berada di bagian bawah dari engine.
  2. Suction bell dan inlet screen
    Dari oil pan, oli masuk melalui inlet screen menuju suction bell. Inlet screen berfungsi untuk menyaring atau mencegah masuknya kotoran-kotoran besar pada sistem.
  3. Oil pump
    Oil pump berfungsi untuk membuat terjadinya aliran oli yang bersirkulasi ke seluruh bagian engine. Oil pump digerakkan dengan gear yang terhubung pada crankshaft.
  4. Bypass dan relief valve
    Bypass dan relief valve berfungsi untuk melindungi dan membatasi tekanan pada sistem pelumasan.
  5. Oil cooler
    Dari oil pump, oli mengalir menuju oil cooler yang berfungsi untuk mendinginkan dan memindahkan panas dari oli. Pendinginan ini bertujuan untuk mempertahankan oli pelumas pada saat beban engine besar.
  6. Oil filter
    Oil filter berfungsi untuk menyaring aliran oli secara menyeluruh untuk membuang material asing yang berukuran kecil dari oli engine.
  7. Oil galleri
    Oil galleri berfungsi sebagai jalur oli yang meneruskan aliran oli keseluruh bagian engine yang memerlukan pelumasan, seperti : gear train, turbocharger, piston cooling jet, main dan cap camshaft bearing, connecting rod bearing, valve lifter, rocker sahaft, dan lain-lain.
  8. Crankcase breather
    Crankcase breather mengalirkan gas pembakaran yang bocor melalui ring piston dan menjaga tekanan agar tetap setabil di dalam crankcase. Crankcase breather juga berfungsi untuk menyamakan tekana di dalam engine crankcase dengan tekanan luar, dan mengijinkan oli kembali ke oil pan dengan mudah.|

Jumat, 03 Oktober 2014

Definisi :

Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak

Berdasarkan fungsinya maka terminologi engine pada Caterpillar biasa digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak utama (prime power) pada  machine, genset, kapal (marine vessel) ataupun berbagai macam peralatan industri.
Motor Diesel Engine

Klasifikasi Engine

Saat ini untuk mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang berbeda sudah banyak sekali jenis engine yang dirancang oleh manusia. Secara umum penggolongan berbagai jenis engine yang saat ini biasa dipakai dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Bagan Klasifikasi Engine
Klik Gambar Untuk Memperbesar
Dari bagan tersebut maka penggolongan yang pertama dilakukan adalah membagi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran dan tempat perubahan energi panas menjadi energi gerak. Apabila kedua peristiwa tadi terjadi dalam ruang yang sama maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine dengan jenis internal combustion. Sedangkan apabila ruang tersebut terpisah maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine eksternal combustion.

Eksternal combustion engine selanjutnya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: turbine dan piston. Pada engine jenis internal combustion penggolongan engine selanjutnya terdiri dari: engine piston, turbine dan wenkel atau rotar. Berdasarkan perlu tidaknya percikan bunga api untuk proses pembakaran maka engine piston dibagi menjadi dua jenis, yaitu: engine diesel dan engine spark ignited. Merujuk pada banyaknya langkah yang diperlukan untuk mendapat satu langkah power maka diesel engine dibagi menjadi engine diesel dua langkah (two stroke) dan empat langkah (four stroke). Selanjutnya engine diesel empat langkah digolongkan lagi berdasarkan cara pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar menjadi dua tipe yaitu: engine dengan system pre-combustion chamber dan direct injection. Pada spark ignited engine penggolongan pertama didasarkan pada jenis bahan bakar yang digunakan, yaitu: engine berbahan bakar gas dan bensin. 

Caterpillar hanya memproduksi jenis engine diesel empat langkah dan gas engine saja. Tetapi pada pembahasan kali ini topik yang akan dibatasi hanya pada diesel engine saja.
engine 
a.Engine
1. Block Assembly
Block assembly adalah tempat dimana tenaga diciptakan.
Berikut akan kita pelajari komponen pembentuknya dan
bagaimana mereka bekerja bersama-sama untuk menghidupkan
engine.



Engine Block
Engine Block adalah rangka utama yang menyangga
semua komponen suatu engine.

Engine Block memiliki banyak desain, seperti: In-line
engine (nomor 1) dimana semua cylinder-nya diletakkan
dalam satu baris. Dan V Engine (nomor 2) yang memisahkan
cylinder menjadi dua baris, dengan block engine
membentuk huruf “V”.
Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.



Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.
Piston
Piston memiliki tiga tugas utama :
1. Memindahkan gaya hasil pembakaran ke connecting
rod dan ke crankshaft.
2. Menyekat ruang pembakaran.
3. Menyerap panas yang berlebihan dari ruang pembakaran.
Piston dipasang di setiap cylinder liner dan bergerak
turun-naik selama proses pembakaran. Bagian atas piston
berfungsi sebagai ruang pembakaran bagian bawah.
Piston berfungsi sebagai pemindah gaya hasil pembakaran
Piston terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
1. Crown – sebagai ruang pembakaran.
2. Ring Grooves dan Lands – menahan compression
ring dan oil control ring.
3. Wrist Pin Bore – berisi pin yang menghubungkan
piston dengan connecting rod.
4. Retaining pin – menahan pin piston agar tetap berada
di dalam pin bore.
5. Thrust skirt – membawa beban samping.
Piston dibuat dengan berbagai metode:
1. Cast Aluminium Crown dengan forged aluminium
skirt, dan di las dengan semburan elektron.
2. Composite, steel crown dan forged aluminium skirt
yang dibaut menjadi satu.
3. Articulated, forged steel crown dengan pin bore dan
bushing, cast aluminium skirt yang terpisah. Kedua
bagian itu disatukan dengan wrist pin.
4. Jenis yang paling umum adalah piston berbahan
aluminium dengan penyanga besi sebagai pasangan
piston ring.
Ada dua jenis piston berdasarkan sistem bahan bakar dan
rancangan ruangan pembakaran, yaitu :
1. Precombustion piston memiliki heat plug pada
crown-nya,
2. Direct injection piston tidak dilengkapi dengan
heat plug.




Ring Piston
Setiap piston memiliki dua atau lebih ring yang terpasang
pada groove piston. Ring piston mempunyai tiga tugas
utama, yaitu :
1. Menyekat ruang pembakaran.
2. Mengontrol pelumasan pada dinding cylinder.
3. Mendinginkan piston dengan cara memindahkan
panas yang dihasilkan pada proses pembakaran.
Ada dua jenis piston ring :
(1) Compression Ring, dan
(2) Oil Control Ring.
Compression ring berfungsi untuk menyekat bagian
bawah ruang pembakaran agar tidak ada gas pembakaran
yang bocor melewati piston menuju crankcase.
Oil Control Ring
Biasanya oil control ring terletak di bagian bawah
compression ring. Tugasnya adalah melumasi dindingdinding
cylinder liner, tempat piston bergerak turun-naik.
Lapisan tipis dari oli tersebut akan mengurangi keausan
pada cylinder liner dan piston.






Expander Ring
Di bagian dalam oil control ring, akan kita temukan
expander spring yang membantu mempertahankan
lapisan oli di sepanjang dinding cylinder.
Ring End Gap
Tiap ring piston punya gap/celah di antara ujung-ujung
pertemuan lingkarannya. Untuk mencegah kebocoran,
ring end gap antara ring yang satu dengan yang lainnya
tidak boleh disusun segaris.
Connecting Rod
Connecting rod terpasang di setiap piston melalui sebuah
pin. Fungsinya untuk memindahkan gaya dari piston ke
crankshaft.





Connecting rod menghubungkan piston dengan crankshaft,
yang terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
1. Rod Eye
2. Piston Pin Bushing
3. Shank
4. Cap
5. Bolt dan Nut
6. Connecting Rod Bearing
Connecting Rod Bearing
Connecting Rod Bearing terletak pada ujung connecting
rod tersebut, dimana crankshaft berputar di dalamnya.
Rod Bearing Shell
Setengah bagian atas connecting rod bearing yang
berada di dalam rod disebut upper half shell (bagian
atas). Setengah bagian yang lain mengisi ruang cap, disebut
lower half shell (bagian bawah). Secara umum,
lapisan bagian atas membawa beban lebih banyak.
Crankshaft
Ujung lain dari connecting rod berfungsi untuk memutar
crankshaft yang ada di bagian bawah engine block.
Crankshaft memindahkan gerakan berputar ke flywheel
dan menghasilkan energi untuk melakukan kerja.
Crankshaft merubah gerakan naik-turun piston menjadi
gerak berputar untuk melakukan kerja.
Bagian-bagian crankshaft terdiri dari:
1. Rod Bearing Journal
2. Counterweight
3. Main Bearing Journal
4. Web

Main Bearing Bore
Crankshaft berputar di dalam main bearing yang dijepit
pada bore-nya dan terletak di bagian bawah engine block.
Main Bearing Shell
Ada dua bagian pada setiap main bearing yang disebut
sebagai shell. Bagian bawah dipasangpada main bearing
cap, dan bagian atasnya dipasang pada main bearing
bore pada block. Umumnya, shell bagian bawah ini
menerima beban lebih banyak dan karenanya lebih cepat
aus.
Pelumasan pada Bearing
Bagian atas dari main bearing mempunyai sebuah lubang
oli dan biasanya berupa slot (celah), sehingga pelumasan
bisa terjadi secara terus-menerus pada lubang oli pada
main journal.Thrust Main Bearing
Thrust main bearing mengurangi gerakan maju-mundur
crankshaft. Ada dua tipe thrust main bearing, yaitu:
1. Insert bearing, dua bagian.
2. Flanged thrust bearing, satu bagian.
End Play
Thrust main bekerja sama dengan thrust bearing untuk
mengurangi gerakan maju-mundur crankshaft pada
block. Gerakan ini dinamakan End Play.

Camshaft
Camshaft digerakkan oleh crankshaft melalui gear train.
Jika camshaft berputar, cam lobes juga ikut berputar.
Komponen-komponen valve train yang terhubung ke
camshaft juga bergerak turun-naik mengikutinya. Ketika
nose pada lobe menghadap ke atas, valve-nya terbuka
penuh.

Putaran camshaft adalah setengah dari putaran crankhaft,
sehingga valve dapat membuka dan menutup pada
saat yang tepat selama proses Siklus 4-Langkah.

Camshaft Bearing
Camshaft Journal berputar di dalam camshaft bearing.
Camshaft bearing ditekan dan dimasukkan ke dalam
bore pada engine block. Camshaft journal mempunyai
lubang-lubang oli yang sejajar dengan saluran oli pada
block.
Flywheel Assembly
Flywheel Assembly adalah penghubung antara engine
dengan komponen powertrain, terpasang pada crankshaft
bagian belakang. Flywheel mempunyai tiga fungsi :
1. Menyimpan energi sebagai momentum antara siklus
tenaga (power stroke).
2. Menghaluskan putaran crankshaft.
3. Menyalurkan tenaga.

Flywheel
Flywheel dibaut ke bagian belakang crankshaft pada
flywheel housing. Crankshaft memutar flywheel pada
power stroke, dimana momentumnya tetap menjaga agar
crankshaft tetap bekerja sempurna selama intake stroke,
compression stroke dan exhaust stroke.
Ring Gear
Ring gear terletak di sekeliling flywheel dan digunakan
sebagai perantara untuk menghidupkan engine.
Push Rod
Push rod (#3 pada gambar bawah) adalah sebatang besi
yang mempunyai dudukan di kedua sisinya. Camshaft
menggerakkan push rod sehingga mengakibatkan terangkatnya
rocker arm.


Valve Lifter
Valve lifter (#2) atau cam follower terletak di setiap lobe
pada camshaft. Pada saat camshaft berputar valve lifter
bergerak mengikuti bentuk lobe-ya. Valve lifter memindahkan
gerakan camshaft ke push rod. Push rod ini
memindahkan gerakan itu ke rocker arm untuk membuka dan menutup
dan menutup valve. Slipper Follower
Jenis Slipper follower biasanya berbentuk one piece
casting dengan wear face yang nantinya akan
berhubungan langsung dengan lobe.
Slipper follower bergerak ke atas dan ke bawah di dalam
bore pada engine block. Slipper follower berputar
perlahan pada saat engine bekerja.
Vibration Damper
Vibration damper terletak di bagian depan crankshaft
dan berfungsi untuk meredam getaran torsional atau
puntiran dari crankshaft. Bentuknya seperti miniatur
flywheel yang direkatkan atau dibaut di bagian depan
crankshaft.
Jenis-jenis Vibration Damper
Vibration damper tersedia dalam dua tipe : ruber damper dan viscous damper.
Rubber vibration damper (kiri) menggunakan karet untuk meredam getaran, sementara viscous damper (kanan) menggunakan oli yang kentalsebagai
meredam getaran.
b.Power Train
I. Dasar-Dasar Power Train
I.1. Definisi
Power train merupakan suatu sistem yang meneruskan tenaga atau power dari engine sampai ke penggerak akhir atau final drive.

I.2. Komponen Utama Power Train
Pada dasarnya komponen utama dalam rangkaian power train terdiri dari:
• Flywheel clutch / torque converter
• Direct drive / powershift transmission
• Differential / bevel gear
• Final drive

Pada beberapa tipe power train yang menggunakan sistem penggerak ganda (4 wheel drives), setelah transmission dipasang transfer gear.

I.2.1. Penghubung antara engine dengan transmission
Ada dua macam penghubung antara engine dan transmission pada Caterpillar machine yaitu:
• Flywheel clutch
• Torque converter

I.2.1.1. Flywheel Clutch
Flywheel clutch merupakan komponen yang menghubungkan engine dengan transmission secara mekanikal. Hubungan tersebut dapat disambung atau diputus sesuai kebutuhan operator.


I.2.1.2.Torque Converter
Torque converter merupakan komponen yang menghubungkan engine dengan transmission secara hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal langsung antara engine dengan transmission.
Torque converter ada beberapa macam, antara lain:
• Torque converter, digunakan pada sebagian besar power shift machine, contohnya wheel loader tipe kecil, track type tractor (D3 – D5) dan yang lainnya.
• Torque divider, digunakan pada machine track type tractor (D6 - D11).
• Variable capacity torque converter (VCTC), digunakan pada machine wheel loader tipe besar contohnya 988 - 992.
• Torque converter dengan lock up, digunakan pada machine off high way truck, articulated dump truck dan yang lainnya.
• Gabungan antara impeller clutch dengan lock up, digunakan pada machine wheel loader tipe besar antara lain 980, 992, 994 dan yang lainnya.

Engine cooling system (sistem pendingin mesin)


Cooling system adalah sistem yang berfungsi sebagai pendingin untuk memperoleh temperatur kerja suatu mesin yang tetap, yaitu ± 90° C, sehingga suhu kinerja mesin akan lebih optimal.
Jika cooling system tidak berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan overheat atau biasanya disebut NGGEBROS (bahasa bengkel jalanan).
Penyebab mesin overheat antara lain :
  • Fan coupling (Kipas radiator) yang tidak berfungsi dengan sempurna. Kipas radiator baik yang manual digerakkan oleh mesin melalui V-belt ataupun yang digerakkan dengan accu / bterai bisa saja mengalami gangguan sehingga tidak berfungsi maksimal.
 
  • Radiator. Radiator adalah komponen utama cooling system yang digunakan untuk menjaga temperatur mesin agar tetap berada pada suhu optimal kerja mesin. Berkurang atau hilangnya fungsi radiator bisa disebabkan antara lain, adanya deposit kotoran dalam radiator yang menyebabkan berkerak di saluran pipa pipanya maka akan tersumbat, adanya kebocoran pada radiator, karena umur radiator
 
  • Hose / Selang Radiator. Bagian yang mengalirkan air dari radiator kemesin ini bisa saja rusak atau pecah.
 
  • Cap / Tutup Radiator. Driver biasanya tidak mengerti betapa pentingnya tutup radiator, padahal tutup radiator mempunyai fungsi yang penting dalam sistem pendinginan. Fungsi tutup radiator antara lain adalah menjaga air dalam radiator agar tidak cepat mendidih. Pada tutup radiator terdapat 2 valve yang diatur oleh pegas, satu valve berfungsi mengalirkan air dari radiator ke tabung reservoir ketika kondisi air panas, sedang satunya berfungsi mengembalikan air dari reservoir ke radiator saat mesin dingin. Rusak atau tidak berfungsinya tutup radiator dapat mengakibatkan engine overheat. 

 
  • Thermostat. Seringkali kita mendengar jika mesin sering panas disarankan supaya thermostatnya dilepas. Untuk mesin-mesin lama dengan teknologi lawas mungkin hal tersebut dapat membantu, tentunya tetap ada efek samping pada mesin, dan untuk mesin-mesin mobil keluaran anyar yang telah dilengkapi control unit, melepas thermostat sangat mempengaruhi kinerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah mengatur suhu air pendingin di dalam sistem pendinginan dengan cara menutup dan membuka saluran air pendingin dari radiator ke mesin. Tidak berfungsinya thermostat akan berakibat aliran sistem pendingin terhenti, sehingga mesin mengalami overheat.
 
  • Water Pump. Fungsi water pump adalah memompa / menyedot air dari radiator untuk disirkulasikan kedalam mesin. Pengecekan water pump dapat dilakukan saat suhu mesin mencapai temperatur kerja ( 70-80 derajat celcius). Dengan kondisi tutup radiator dibuka dapt diketahui sirkulasi air di dalam radiator. jika water pump berfungsi dengan baik, maka secara visual air didalam radiator bersirkulasi dengan baik. Pada mesin isuzu cxz, agar water pump awet berilah grease
 
  • Cylinder Head dan Paking Cylinder Head. Bagian ini bisa menjadi penyebab dan juga bisa merupakan dampak dari mesin Overheat. packing cylinder head yang kerpos dapat menyebabkan overheat,Cylinder head yang tidak rata / melengkung saat pengencangan baut yang tidak rata dapat juga menyebabkan overheat. Kenali juga gejala kerusakan Paking cylinder head dengan cara menstater mesin dengan posisi tutup radiator dibuka. Jika terjadi semburan air saat mesin di start, dapat dipastikan terjadikerusakan pada salah satu bagian tersebut