Minggu, 31 Januari 2016

konstruksi TC



Konstruksi dan cara kerja torque converter
1.                  Pendahuluan
Power train pada sebuah truck caterpillar berfungsi sebagai pemindah tenaga dari engine ke roda. Tenaga yang di hasilkan oleh engine akan di terima oleh torque converter. Oleh torque converter, torsi akan dilipatgandakan tergantung kondisi beban. Jika beban berat torsi yang di hasilkan besar tetapi dengan kecepatan putar yang rendah.  Sebaliknya jika beban ringan torsi tidak digandakan , sehingga kecepatan puter mendekati kecepatan engine. Untuk beban yang sangat ringan dimana sudah tidak diperlukan lagi torque converter, maka digunakan lockup clutch untuk mengubah dari converter drive menjadi direct drive.
Dari torque converter, tenaga di teruskan ke transmisi ICM dengan melalui universal joint, drive shaft dan transfer gear. Oleh transmisi tingkat kecepatan dapaat di pilih sesuai beban dan kondisi jalan. Selanjutnya kecepatan yang sudah diolah oleh transmisi diterima oleh bevel gear dan differensial.  Selain torsi digandakan lagi (dengan menurunkan putaran) differensial juga memungkinkan terjadi nya perbedaan kecepatan antara roda kanan dan roda kiri.

Putaran dari differensial di teruskan ke final drive melalui drive axle shaft. Oleh final drive putaran diturunkan lagi sehingga torsinya akan naik, jadi singkatnya, tenaga yang dihasilkan oleh engine torsinya telah dilipatgandakan oleh torque converter, transfer gear, transmisi, differensial dan final drive, sehingga kecepatan truck dapat dikendalikan dengan baik dan engine tetap dapat beroprasi pada putaran tinggi.

Komponen utama dari torque converter yang terpasang pada truck caterpillar adalah sebagai berikut.
·         Impeller berfungsi untuk menubah energi mekanis dari engine menjadi energi kinetis oli.
·         Turbine berfungsi untuk mengubah energi kinetis menjadi energi mekanis berupa putaran output shaft.
·         Stator berfungsi untuk mengarahkan oli dari turbin yang akan kembali ke impeller agar tidak menghambar kerja impeller namun bisa memperingan kerja impeller. Dengan cara inilah torsi dapat dilipatgandakan yaitu saat beban berat.
·         One way clutch berfungsi untuk memungkinkan stator bergerak dalan satu arah, searah dengan putaran turbin. Dengan cara ini keberadaan stator tidak mengganggu efisiensi torque converter, yaitu pada beban menengah.
Torque converterb yang di pasang pada truck caterpillar 785 dan 789 merupakan jenis double phase dengan lockup clutch. Gambar di atas adalah gambar penampang torque converter tersebut.
2.                Torque converter drive

Pada torque converter terdapat 2 jenis aliran fluida, yaitu aliran vortex dan aliran berputar. Jika semakin ringan, ,aliran berputar semakin cepat dan aliran vortex semakin lambat. Sebaliknya jika beban semakin berat.  Maka aliran vortex semakin cepat dan aliran berputar semakin lambat. Pada saat stall (turbin diam karena beban yang sangat berat, aliran berputar nol dan aliran vortex maksimum)
 

Untuk mempermudah dalam mempelajari cara kerjanya, kita akan melihat bentuk dan gerakan sudut-sudut dari ketiga komponen. Kita posisikan impeller di atas turbin di tengah, stator di bawah.

Gambar

Lihat gambar di atas, pada saat beban berat, turbin tidak mampu untuk melawan beban akibatnya turbin diam (speed ratio =0) seluruh oli dipantulkan oleh turbin, pantulan ini diterima oleh stator dan di arahkan kembali ke impeller dengan arah yang searah dengan putaran impeller. Hal ini akan mengakibatkan putaran impeller semakin ringan dan energi kinetis oli yang dilempar ke turbin semakin besar, energi yang diterima turbin pun semakin besar.

Apabila torque pada turbin bekum cukup untuk mengalahkan beban, maka turbin masih diam dan seluruh oli dipantulkan ke stator. Stator pun mengarahkan lemparan oli ini kembali ke impeller. Putaran impeller semakin bertambah ringan dan energi kinetis oli semakin besar. Demikian hal tersebut terjadi berulang ulang, semakin besar beban yang harus dikalahkan turbin, semakin besar pula energi kinetis yang timbul. Semakin besar energi kinetis yang timbul, semakin besar pula torque yang terjadi pada turbin.

Gambar

Jika turbin mulai mampu mengalahkan beban, maka turbin yang tadinya diam sekarang mulai berputar (0<speed ratio0,5). Meskipun turbin mulai berputar, namun beban masih relatif berat sehingga sebagian energi kinetis masih dipantulkan ke stator. Stator masih menerima gaya tersebut dari sebelah kiri dan mengarahkannya kembali ke impeller.

Gambar

Jika beban semakin ringan, putaran turbin akan naik (0,5<speed ratio<0,8). Karena ringan, maka sudut pantulan oli tersebut tidak mengenai sudu-sudu stator (karena arahnya sejajar), melainkan diteruskan saja ke impeller searah dengan putaran impeller.

Gambar

Bila beban semakin ringan, putaran turbin akan semakin bertambah (0,8 s/d 1). Karena turbin berputar cepat, lemparan oli dari impeller seakan-akan tidak mengenai sudu-sudu turbin, meainkan diteruskan ke stator. Jika stator diikat mati terhadap housing, maka stator sama sekali tidak bisa berputar. Akibatnya lemparan oli tersebut mengenai punggung dari sudu-sudu stator ke impeller berlawanan dengan putaran impeller. Setelah mencapai kecepatan sekitar 80% dari kecepatan impeller, kecepatan turbin tidak dapat naik lagi, bahkan yang terjadi adalah putaran impeller terhambat oleh pantulan oli dari stator.

Gambar